Follow me on Twitter RSS FEED

Kian Kencang dan Terjangkau

Posted in

 Sumber : http://chip.co.id/articles/featured/2010/04/17/kian-kencang-dan-terjangkau/

athlon
Awal tahun baru menjadi saat paling tepat bagi AMD memperbarui jajaran prosesor mereka. Salah satu yang mendapat giliran adalah seri Athlon II X3 dan Athlon II X4. Bagaimanakah prosesor kelas mainstream ini memikat user komputer?
Prosesor kelas mainstream memang selalu menjadi incaran user komputer. Apalagi bagi user komputer dengan dana terbatas yang berencana membangun sebuah komputer. Mereka akan berusaha mencari komponen-komponen dengan kinerja yang mumpuni tetapi dengan harga terjangkau. Selain itu, ada pula user yang mengincar kelas ini karena ingin mencicipi prosesor generasi terbaru tetapi terbentur dana yang terbatas atau user komputer yang ingin beralih dari kelas low-end ke kelas yang lebih tinggi.Kelas mainstream biasanya berada di antara dua kelas, yaitu high-end dan low-end. Prosesor kelas mainstream memang tidak memiliki kinerja sekencang kelas high-end, akan tetapi harga yang ditawarkan lebih terjangkau. Produsen prosesor pun termasuk tangggap merespon ke­ingi­n­­an user. Produsen merilis varian prosesor yang begitu beragam di kelas ini de­ngan segala kelebihan dan kekurangannya. Terlebih lagi bagi produsen, prosesor di kelas ini menjadi ladang pendapatan yang cukup tinggi. Tidak terkecuali yang dilakukan oleh salah satu produsen prosesor yaitu AMD.
Di awal 2010, AMD kembali merilis varian terbaru seri Athlon II dengan kinerja lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya. Salah satu seri Athlon II terbaru adalah Athlon II X3 440 yang merupakan penerus Athlon II X3 435 dan Athlon II X4 635 yang merupakan penerus Athlon II X4 640.




athlon2
athlon3

Arsitektur

Untuk sekadar menyegarkan ingatan, CHIP mencoba menjelaskan kembali arsitektur prosesor AMD seri Athlon II. Arsitektur Athlon II sebenarnya tidak jauh berbeda dengan arsitektur yang dimiliki seri Phenom II. Hanya saja, feature L3-chace yang terdapat di seri Phenom II, tidak terdapat pada seri Athlon II. Memang, menghilangnya feature L3-chace, membuat kinerja prosesor tidak sekencang jika memiliki L3-chace. Akan tetapi, harga prosesor dapat lebih terjangkau. Feature L1-chace dan L2-chace tetap ada di seri ini dan ukurannya masih sama dengan seri Phenom II.

Spesifikasi

Dibandingkan pendahulunya, varian terbaru ini, Athlon II X3 440 dan Athlon II X4 635, tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru. Perbedaan paling mencolok dibandingkan dengan seri sebelumnya hanya terletak pada clock speed yang lebih tinggi. Athlon II X3 440 memiliki clock speed 3000 MHz. Lebih tinggi 100 MHz dibandingkan Athlon II X3 435 de­ngan clock speed 2900 MHz. Hal serupa juga ditemukan pada Athlon II X4 635. Clock speed prosesor ini lebih tinggi 100 MHz, dibandingkan Athlon II X4 630 de­ngan clock speed 2800 MHz. Soket yang digunakan pun tetap sama yaitu AM3 dengan backward compability ke AM2+. Akan tetapi, penambahan clock speed berarti penambahan kinerja. CHIP akan melihat seberapa jauh peningkat­an kinerja yang diberikan.

Pengujian

Sebagai prosesor pembanding untuk Athlon II X3 440 dan Athon II X4 635, CHIP menyertakan prosesor generasi sebelumnya dengan spesifikasi paling dekat dengan kedua prosesor tersebut. Beberapa di antaranya adalah Athlon II X3 435, Athlon II X4 620, dan Athlon II X4 630. CHIP juga menyertakan Phenom II X2 550 karena memiliki kisaran harga tidak jauh dengan seri Athlon II X3 dan X4. Phenom II X4 955 juga CHIP sertakan untuk melihat perbedaan kinerja antara prosesor AMD quad-core yang tidak dan dilengkapi dengan L3-chace. Untuk pembanding dari kubu Intel, CHIP menyertakan prosesor Intel Core i3 540. Oleh karena terbatasnya waktu, CHIP tidak sempat menyajikan kemampuan ovrclocking dan kinerja pe­ngujian Athlon II X3 440 dan Athlon II X4 635 pada artikel ini.
Tips & Info
AMD Six-Core, Tinggal Menghitung Bulan

Prosesor multi-core sudah jamak belakangan ini. Terlebih lagi bagi AMD. Bahkan AMD memiliki jajaran prosesor de­ngan arsitektur Phenom II yang memiliki jumlah core begitu bervariasi. Sebut saja Sempron 140 yang merupakan satu-satunya prosesor AMD dengan arsitektur Phenom II yang memiliki satu core. Selanjutanya ada Athlon II X2 dan Phenom II X2 dengan dua core. Adapula Athlon II X3 dan Phenom II X3 dengan tiga core. Prosesor empat core AMD pun variannya dinamakan Athlon II X4 dan Phenom II X4.
Jika tidak ada halangan, dalam waktu beberapa bulan lagi AMD akan menambah panjang daftar prosesor mereka dengan prosesor generasi terbaru mereka. AMD akan merilis prosesor dengan enam buah core untuk komputer desktop dan ini merupakan pertama kalinya AMD merilis prosesor dengan jumlah core sebanyak ini untuk pasar komputer desktop. Sebelumnya AMD telah merilis prosesor enam corenya untuk kalangan enterprise.
Prosesor AMD dengan enam core ini akan menggunakan platform terbaru. Pada platform sebelumnya, AMD menamakan platform komputer desktop mereka sebagai “Dragon”, sedangkan pada platform terbarunya ini akan dinamakan “Thuban”. Nama “Thuban” sendiri dapat diartikan “Dragon” dalam bahasa Arab.
Melengkapi saat dirilisnya prosesor ini, AMD akan merilis motherboard yang dilengkapi chipset terbaru, yaitu seri AMD800 untuk northbridge dan seri SB800 untuk southbridge. Prosesor AMD ini akan menggunakan soket AM3 tetapi masih belum jelas apakah motherboard soket AM3 sebelumnya dapat menggunakan prosesor ini.
athlon4

SYSmark 2007

E-Learning – Pada skenario E-Learning, skor yang didapat oleh Athlon II X3 440 dan Athlon II X4 635 tidak berbeda sama sekali. Keunggulan clock speed pada Athlon II X3 440 dan keuggulan jumlah core pada Athlon II X4 635 ternyata tidak memberikan perbedaan kinerja di antara kedua prosesor  ini. Hal ini sebenarnya cukup wajar mengingat CHIP menggunakan satu jenis graphics card dan skenario E-Learning lebih sensitif terhadap perubah­an graphics card yang digunakan.
VideoCreation – Di skenario ini. Athlon II X4 635 lebih unggul dibandingkan Athlon II X3 440. Skor Athlon II X4 lebih tinggi 29 poin dibandingkan Athlon II X3. Jumlah core prosesor yang lebih banyak pada Athlon II X4 sepertinya memiliki andil lebih besar daripada clock speed terhadap perolehan skor pada skenario ini.
Productivity – Pada skenario Productivity, keunggulan jumlah core tetap terlihat pada Athon II X4 635 dibandingkan Athlon II X3 440 dengan clock speed lebih tinggi. Akan tetapi, perbedaan skor tersebut tidak terlalu signifikan, hanya 2 poin.
3D – Skenario 3D termasuk sensitif terhadap clock prosesor. Akan tetapi, Athlon II X4 635 dengan empat buah core tetap ung­gul atas Athlon II X3 440. Padahal, Athlon II X3 440 memiliki clock speed lebih tinggi dibandingkan Athlon II X4 635. Aplikasi rendering objek 3D memang biasanya menyukai prosesor dengan jumlah core banyak karena dapat menjalankan beberapa proses dalam sekali jalan.
Preview Rating – Keunggulan pada tiga buah skenario membuat Athlon II X4 635 unggul 7 poin atas Athlon II X3 440 di skor akhir. Jika dibandingkan dengan Phenom II X4 955 yang pernah CHIP uji pada artikel-artikel sebelumnya, kinerja Athlon II X4 masih cukup jauh untuk mengim­bangi seri tersebut. Akan tetapi, Athlon II X4 mampu menawarkan prosesor dengan empat buah core dengan harga lebih terjangkau daripada Phenom II X4 955.
athlon5

WinZip 14

Salah satu aplikasi populer untuk kompresi file ini CHIP gunakan untuk mengukur kinerja prosesor saat meng-kompresi file. CHIP menggunakan mode enkripsi 256-bit dan non-enkripsi.
Saat meng-kompresi file menggunakan enkripsi 256-bit, Athlon II X3 440 mampu mengungguli Athlon II X4 635. Sedangkan saat tidak menggunakan enkripsi, Athlon II X4 635 menjadi lebih unggul. Terlihat juga Athlon II X3 440 memiliki kinerja tidak jauh berbeda dengan Phenom II X2 550 di pengujian ini. Sementara itu, Athlon II X4 635 kinerjanya tidak terlalu jauh berbeda dengan Athlon II 630.

MediaShow Espresso

Mengubah file video dari satu format ke format lainnya sudah menjadi hal biasa belakangan ini. Apalagi tersedia beragam software yang memberikan kemudahan saat melakukan proses transcoding seperti MediaShow Espresso. CHIP menggunakan materi video dengan resolusi 1920×1080 dengan durasi 2 menit 16 detik.
MediaShow Espresso sepertinya lebih menyukai prosesor dengan jumlah core yang banyak. Transcoding video pada Athlon II X4 635 unggul cukup jauh atas Athlon II X3 440. Padahal Athlon II X3 440 memiliki clock speed yang lebih tinggi. Perbedaan kinerja kedua prosesor ini dengan seri dibawahnya ternyata tidak terpaut jauh.

3DMark Vantage

Aplikasi benchmark sintesis ini memang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja graphics card. Tetapi tidak ada salahnya menggunakan aplikasi ini karena kinerja prosesor juga diukur oleh program benchmark ini. Skor prosesor akan ditampilkan sebagai “CPU Score”.
3DMark Vantage tetap menampilkan keunggulan prosesor dengan jumlah core yang banyak. CPU Score pada Athlon II X4 635 tetap mengungguli Athlon II X3 440 dengan perbedaan skor yang tergolong jauh. Sementara itu, perbedaan clock speed masing-masing prosesor juga memengaruhi CPU Score walaupun pengaruhnya tidak sebesar jika dipengaruhi jumlah core prosesor.
athlon6
athlon7
athlon8
athlon9
athlon10

LEFT 4 DEAD

Game FPS ini sudah menjadi menu utama pengujian yang CHIP lakukan. Game ini dapat diatur untuk membebani graphics card atau prosesor saja..
GPU Benchmark – Pada benchmark ini, CHIP mengukur kinerja GTS 250 saat dipasangkan dengan prosesor yang ada. GTS 250 yang dipasangkan dengan Athlon II X3 440 dan Athlon II X4 635 tidak memperlihatkan perbedaan kinerja yang signifikan. Perbedaan frame rate sangat kecil sekali hanya sebesar 1 fps. Sementara itu, kedua prosesor tersebut juga tidak menunjukkan perbedaan kinerja yang sig­nifikan dibandingkan Athlon II lainnya.
CPU Benchmark – Di benchmark ini, game tergolong lebih sensitif terhadap kinerja prosesor daripada kinerja graphics card. Athlon II X4 635 ternyata tetap unggul atas Athlon II X3 440 pada pengujian ini. Bahkan Athlon II X3 440 mengungguli Athlon II X4 630 dan 620 walaupun perbedaannya tipis. Pada benchmark ini juga terlihat keunggulan Phenon II dengan L3 chace-nya. Phenom II X 2 550 yang pada benchmark sebelumnya kinerjanya berada di bawah seri Athlon II X3 maupun X4, mampu melejit dengan frame rate hingga di atas 100 fps.

Resident Evil 5

Game ini tergolong sensitif terhadap jumlah core pada prosesor. Oleh karena itu, game ini cocok untuk menguji perbedaan kinerja prosesor dengan core banyak.
Athlon II X3 440 tidak berkutik melawan Athlon II X4 635 pada pengujian ini. Jumlah core yang lebih banyak membuat Athlon II X4 635 unggul cukup jauh. Perbedaan kinerja kedua prosesor ini hingga di atas 10 fps. Akan tetapi Athlon II X3 masih tetap lebih unggul atas Phenom II X2 550 dengan clock speed lebih tinggi. Sedangkan Phenom II X4 955 tetap menunjukkan keunggulannya sebagai salah satu flagship prosesor AMD.
{msopageberak}
Tips & Info
Konsumsi Daya: Athlon II VS Phenom II

Komputer yang irit daya memang dambaan setiap orang. Terlebih lagi bagi Anda yang memakai komputer tidak untuk mengerjakan tugas berat. Komputer Anda akan lebih sering berada dalam kondisi idle.
athlon11
Dapat dilihat pada grafik, saat idle konsumsi daya prosesor seri Athlon II terlihat tidak berbeda satu sama lain. Hal ini memang cukup wajar mengingat semua prosesor AMD memiliki idle clock yang sama, yaitu 800 MHz. Seri Phenom II memiliki konsumsi daya memang lebih banyak karena adanya L3 chace pada die prosesor.
Saat masing-masing prosesor diberi beban, prosesor dengan kinerja lebih tinggi memiliki konsumsi daya paling tinggi. Hal ini terjadi pada Athlon II X4 635 yang merupakan seri tercepat Athlon II dan Phenom II X4 955 yang juga seri tercepat Phenom II. Akan tetapi, dibandingkan prosesor yang CHIP ikut sertakan kali ini, Phenom II X4 955 tetap merupakan prosesor dengan konsumsi daya terbesar.
athlon12
Kesimpulan
Quad-core dan Triple-core Terjangkau Tapi Tetap Bertenaga

Athlon II X4 635
Tidak dapat dipungkiri, Athlon II X4 635 merupakan varian terkencang saat ini dari seri Athlon II. Bermodalkan clo­ck speed 2,9 GHz dan empat buah core prosesor, prosesor ini menjadi pasangan tepat bagi aplikasi yang haus thread prosesor. Harganya pun tergolong cukup terjangkau untuk sebuah prosesor quad-core, sekitar US$ 130.
Athlon II X3 440
Hanya bermodalkan tiga core prosesor tidak membuat prosesor ini ciut nyalinya. Kinerja memang masih di bawah prosesor Athlon II X4, akan tetapi clock speed yang ditawarkan lebih tinggi. Terlebih lagi harganya lebih terjangkau dibawah US$ 100.
Pilih mana?
Jika sistem Anda sudah dilengkapi prosesor Athlon II X3 dan X4 seri sebelumnya, seperti Athlon II X4 620 dan 630 atau Athlon II X3 435 dan 425, pilihan meng-upgrade prosesor Anda ke Athlon II X4 635 dan Athlon II X3 440 mungkin kurang tepat. Dengan sedikit overclocking, Anda akan dengan mudah menyamai kinerja kedua seri terbaru ini. Tetapi jika Anda menggunakan prosesor AMD seri Athlon II X2, Sempron, atau seri-seri di bawahnya, meng-upgrade ke Athlon II X3 dan X4 dapat menjadi pertimbangan.
Selain pertimbangan di atas, aplikasi komputer yang biasa Anda gunakan dapat pula menentukan pilihan Anda. Saat ini, banyak aplikasi yang mampu me­manfaatkan prosesor dengan jumlah core yang banyak. Namun perlu diketahui pula bahwa masih banyak pula aplikasi yang belum bisa secara maksimal memanfaatkan prosesor multi-core. Anda tentu akan membuang uang jika membeli prosesor multi-core tetapi aplikasi yang biasa Anda gunakan tidak mampu menggunakan semua core prosesor secara maksimal. Pertimbangan terakhir yang paling penting adalah memilih prosesor yang sesuai dengan dana yang tersedia.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentar-lah yang sopan & santun, tidak mengandung unsur-unsur yang merugikan.